Angkutan Umum: Kuala Lumpur vs Semarang

Beberapa tahun lalu saat saya pertama kali menginjakkan kaki di Kuala Lumpur, saya terpukau dengan canggihnya transportasi disini. ya, saya bilang canggih karena sudah ada kereta, bus yang bagus dgn dipantau oleh gps, dll. Beda deh kalau mau dibandingkan dengan angkot di Semarang. Bertahun-tahun kemudian, apa pandangan saya masih sama?

Transportasi di KL masih lebih nyaman dan cenderung canggih dibanding angkot. Tapi soal efisiensi rasanya masih bisa diadu dengan angkot&bus di Semarang. Ini kesimpulan saya setelah 8tahun lamanya tinggal di KL tanpa memiliki kendaraan pribadi.

Seberapa tidak efisiennya sih?

Tahun lalu ketika saya masih menjabat sebagai sekjen PPIM, saya terpaksa harus sering-sering meeting kan. Meetingnya tidak hanya di satu tempat,tapi bisa dibilang seluruh penjuru KL mungkin pernah saya datangi. Karena beda audience jadi beda juga tempat meeting. Salah satunya adalah SIKL (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur). Kalau naik kendaraan umum dari kampus saya nih rutenya:
Jalan kaki 15-20 menit ke stasiun LRT
Naik LRT 15-20 menit ke KL sentral
dari KL Sentral naik KTM ke SIKL,untung2an. kadang 15 menit,kadang 30menit atau bahkan 60menit.
Ditambah dengan waktu yang diperlukan untuk pindah dari satu stasiun ke stasiun lain,ya total sekitar 1 jam paling cepat untuk sampai SIKL.
kalau naik kendaraan pribadi berapa lama dari kampus sampai SIKL? 10-20 menit aja loh! Kesel ga sih.
Selisih waktu 40 menit itu bisa digunakan untuk baca journal atau menulis thesis kan. Akhirnya saya lebih sering memesan grab daripada harus buang waktu untuk naik train. Boros? iya boros. tapi dengan kesibukan selangit, saya benar2 harus pandai memaksimalkan waktu. Jadi ongkos grab itu sebanding dengan waktu saya yg bs dimanfaatkan utk mengerjakan hal lain.

Memang sih naik transportasi publik itu (red: kereta) bakal lebih terjamin cepat kalau pas lagi rush hour,pas lagi puncak macet. Tapi itu hanya berlaku kalau rumah kita dengan dengan stasiun LRT, dalam walking distance. Kalau masih harus sambung naik bus,ya sudahlah sama lamanya.

jadi kalau dari segi waktu, ga jauh beda sih transportasi KL dengan angkot/bus di semarang yang hobi ngetem.

Soal efisiensi rasanya mungkin malah angkot di semarang lebih efisien dibanding train&bus di KL. cuma seefisien apapun,klo masih hobi ngetem ya ujung2nya lama juga perjalanan.

Intinya sih transportasi KL lebih unggul dalam hal kenyamanan dan kecanggihan sistem membayar aja.

Leave a comment